Langkah-langkah Mendeteksi Masalah Ereksi

Pria yang mengalami ereksi seharusnya tidak perlu malu untuk memeriksakan kondisinya. Jika malu dan mencari solusi sendiri akan mempengaruhi tingkat keberhasilan mengatasi disfungsi ereksi atau impoten. Dengan berkonsultasi pada dokter akan meningkatkan keberhasilan kesembuhan disfungsi ereksi antara 60 hingga 70 persen.

Untuk melakukan pemeriksaan, seorang dokter biasanya melalui tahapan-tahapan yang yang relatif sederhana. Hanya dalam tiga tahapan seorang dokter sudah mampu mendiagnosa masalah ereksi pria.

Spesialis penyakit dalam dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo dr. Em Yunir mengatakan, pemeriksaan untuk mendeteksi DE dilakukan dengan tiga langkah yakni mengisi kuisioner, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Berikut adalah penjelasan ketiga tahapan tersebut :

1. Kuisioner

Kuesioner biasanya diberikan saat pasien pertama kali datang. Kuisioner yang diberikan berupa International Index of Erectile Function (IIEF) yang berisi sederetan pertanyaan tertingkat. Kuisioner tersebut bisa mengidentifikasi permasalahan ereksi yang diderita.

Pertanyaan di dalamnya antara lain seputar kemampuan untuk melakukan ereksi, kualitas ereksi, kuantitas ereksi, dan kemampuan mempertahankan ereksi. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian diberi poin dan diakumulasi.

2. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan melihat ciri-ciri seksual sekunder seperti suara, rambut-rambut seperti kumis, jenggot, ketiak, hingga pubis. Jika ciri-ciri tersebut dirasa lemah kemungkinan pasien mengalami gangguan hormonal, yaitu minimnya produksi hormon testosteron.

Kemudian dilakukan perabaan pada penis, testis, dan organ seksual lain untuk mengetahui jika ada kelainan. Urolog dari Departemen Urologi FKUI/RSCM dr. Nur Rasyid mengatakan, kelainan dapat berupa peruni yaitu bagian yang mengeras pada kulit penis yang mengakibatkan penis bengkok.

"Biasanya dokter akan melakukan penyuntikan untuk menghilangkannya, namun jika sudah parah bisa dioperasi," tutur Nur.

3. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mengetahui keadaan kesehatan umum pasien. Pasien yang memiliki faktor risiko seperti diabetes mellitus, kolesterol tinggi, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi liver, hipertensi, stroke, penyakit jantung, gangguan hormonal, dan lain-lain lebih mungkin menderita DE. Maka, pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium yang dapat mengungkap risiko-risiko tersebut.

Mulai sekarang jika anda mengalami masalah disfungsi ereksi segera konsultasikan dengan dokter anda dan ikuti saran-saran yang direkomendasikan.


Langkah-langkah Mendeteksi Masalah Ereksi Langkah-langkah Mendeteksi Masalah Ereksi Reviewed by admin on 06.05 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.